Resensi | Dunia dibangun dari mimpi. Mimpi juga yang membuat kita mampu melewati keterbatasan dan ketidakberdayaan. Paling tidak, bagi sebagian orang.
Itu juga yang terjadi pada Ken Erhan Ramadhan, sutradara tampan berkarier gemilang, tapi masih sendiri. Deret perempuan cantik yang mengelilingi tak bisa menggerakkan hatinya untuk menikah. Tapi seraut wajah sederhana yang menelusup dalam tidur, memberinya keyakinan dan kegairahan baru untuk membangun rumah tangga.
Takdir mempertemukan Ken dengan gadis dalam mimpinya. Namun, gadis itu, Aira Humaira, bukan sosok yang mudah ditaklukan. Perlu waktu untuk memenangkan hatinya, juga mendamaikan dunia mereka yang sangat jauh berbeda.
Mampukah pernikahan tanpa pacaran bertahan saat badai menerpa? Bagaimana pula dengan mimpi-mimpi buruk yang mengunci langkah aira selama ini? Apakah itu pertanda akan takdir yang mengintip diam-diam dan bisa muncul kapan saja dengan skenario paling perih dan sanggup ditanggung anak manusia?
Ketika dua garis hidup telah ditautkan, maka apa pun bisa terjadi! |