Resensi | Kegagalan dan keruntuhan kantor akuntan publik, Enron, Arthur Andersen dan Worldcom, memicu penyusunan U.S Sarbanes - Oxley Act 2002, serta mendorong reformasi akuntabilitas dan tata kelola, di perusahaan maupun bagi profesi akuntansi. Hal ini membuat perubahan secara dramatis dalam harapan/ekspektasi terhadap perilaku bisnis dan akuntan profesional. Buku Etika bisnis dan profesi ini mencakup topik-topik krisis kredibilitas pelaporan, pengambilan keputusan etis (EDM), dan SOX, demikian juga, pengembangan proses etika manajemen resiko, strategi untuk menghadapi dan strategi pelaporan kepada pemangku kepentingan, serta strategi untuk memastikan perilaku etis di tempat kerja dan selama manajemen krisis.
Dengan cakupan-cakupan materi tersebut, buku ini dapat dijadikan panduan bagi para direktur, eksekutif dan akuntan profesional dalam akuntabilitas dan tata kelola pasaca Enron, serta pada pengambilan keputusan yang tepat, perilaku dan etika manajemen risiko di era baru. Singkatnya, buku ini memerika latar belakang dan sifat era dukungan pemangku kepentingan baru terhadap akuntabilitas perusahaan dan profesional serta tata kelola dan memberikan wawasan ke dalam pengembangan pola suara perilaku dan bagian dari direktur, eksektif dan akuntan.
Edisi ini diperbarui dengan kontribusi dari rekan penulis yang baru, peningkatan pembahasan materi di beberapa bab, serta tidak kurang dari 2 bab dan 32 kasus diskusi mengenai permasalahan etika yang baru. Panduan antara teks, bacaan dan kasus-kasus dapat digunakan sebagai buku yang berdiri sendiri dalam kursus-kursus bisnis dan atau etika profesi, atau dalam tata kelola, sehingga sangat berguna untuk belajar mandiri maupun sebagai tambahan untuk strategi tradisional, tata kelola, atau teks akuntansi untuk menyediakan akses pada berbagai dilema dunia nyata yang menarik. |